Sukadana (MediaLT) — Kelangkaan minyak goreng dipasaran dikeluhkan oleh ibu rumah tangga (IRT), pedagang gorengan serta para usaha kecil yang memakai minyak goreng setiap harinya di kecamatan Sukadana,Lampung timur.
” minyak goreng angel saiki (susah sekarang_red),kalaupun ada belinya dijatah hanya satu kemasan, kalau terus -terusan seperti ini bisa tutup usaha saya,sementara pensiatannya terpaksa saya mengurangi gorengan saya ” ujar mbak Ti yang sehari hari berjualan gorengan di jalan lintas timur Sukadana.(10/02/22).
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh pedagang pecel lele dan industri rumahan krupuk goreng
“bila tutup sementara karena tak ada minyak goreng, bagaimana dengan kami dan pelanggan kami” tambahnya.
Terpisah Joko Witono salah seorang pedang di pasar Sukadana mengakui kelangkaan minyak goreng di pasaran.
“Sudah 3 hari ini saya tak jual minyak goreng karena memang tak ada pasokan dari distributor yang biasanya rutin mengirim ,kemarin mereka (distributor_red) datang ke toko hanya menagih dan mengatakan belum ada kepastian kapan akan datang minyak goreng kemasan maupun curah “,ujar pedagang yang sering sapa “Jokowi” ini.(11/02/21).
Lebih lanjut Jokowi menyampaikan hal tersebut berpotensi merugikan pedagang.
” Contohnya minyak goreng curah, pedagang harus menjual dengan harga Rp.11.500; sementara modal kami membeli berkisar Rp.14.500; mau dapet untung dari mana.?”,keluhnya
“Pernah ada pendataan,katanya akan ada subsidi dari pemerintah,tapi sudah hampir 2 minggu ini tak ada kejelasannya”,tambah Jokowi.
Mereka berharap ada campur tangan pemerintah untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di Lampung timur.(KMS)