Ambon (MediaLT) – Menjelang dilaksanakannya Saparua Ukulele Badonci, yang jatuh pada tanggal 11 Agustus Tahun 2023 ini, Molucan Jukulele Liders ( MJL ) Bersama DPD Granat Provinsi Maluku, Melakukan Serangkaian Kegiatan seni untuk memotivasi anak anak di saparua mengenai permainan Ukulele.
Semangat kedua organisasi ini, Granat dan Molucan Ukulele, mendapat respon baik di Saparua, baik itu saparua kota maupun dua Negeri lainnya yang berada di saparua timur, salah satu negeri, Negeri Noloth menjadi salah satu lokasi yang di kunjungi.

Kunjungan yang dilakukan oleh, Bung Yani Salampessy bersama mendapatkan apresiasi oleh sejumlah tokoh di negeri Noloth, baik itu pemerintah negeri, Ketua Majelis Jemaat Negeri Noloth, Tokoh masyarakat, dan staf dewan guru SD 209 Maluku Tengah.
Kehadiran Granat dan MJL di Negeri Noloth, dalam rangka melakukan sosialisasi dan pencanangan musik Ukulele, merupakan langkah tepat demi untuk melestarikan budaya orang tatua Dolo Dolo.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Jemaat Negeri Noloth Jemmy Hitajaubessy saat diwawancarai, Saptu 22/7/23 Di SD 209 Maluku Tengah.”Kata Jemmy bahwa, bagi gereja Katong (Kami) sangat mendukung apa yang dilakukan Granat bersama MJL, karena Ukulele sendiri yang sudah termuat dalam muatan lokal bagi semua sekolah di Maluku, dan menjadi suatu muatan yang dimana anak anak harus bergeser dari pengunaan gadget ( HP ) maupun media sosial lainya. Jelas Jemmy
Tambahnya, ” Kami juga memberikan apresiasi dan support kepada granat dan MJL, terkait kegiatan tanggal 4 dan tanggal 11 Agustus tahun 2023, Konser Amal Ensambel musik benteng, dan Saparua Badonci Ukulele, dalam memperingati satu tahun usia MJL, dan harapan kami untuk hal ini dapat dilakukan setiap tahun, untuk menjadikan generasi yang ada pada usia dini saat ini, tidak terpengaruh dengan hal hal yang dapat merugikan diri mereka, Pinta Jemmy
” Senada dengan itu, hal yang sama disampaikan oleh perwakilan pemerintah negeri Noloth bahwa, ini merupakan hal positif bagi anak anak negeri Noloth, untuk dapat menjauhi kebiasaan kebiasaan yang dianggap tidak baik, dan dapat merugikan mereka, ” sehingga dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh Granat, dapat memotivasi kan mereka bahwa, bermusik juga bisa memberikan dampak yang baik bagi keberlangsungan hidup.
Salah satu contoh, bahwa dengan bermain ukulele dapat membawa kita sampai pada lomba music pada tingkat nasional dan internasional, seperti yang sudah dilakukan oleh anak anak Maluku, beberapa waktu kemarin yang bisa tampil sampai di Hongkong dan berapa negara lainya.
untuk itu diharapakan hal ini juga bisa tertular bagi Generasi anak anak Sekolah Dasar , Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas yang berada di negeri Noloth, bahwa Ukulele juga merupakan permainan music tradisional yang mampu bersaing dengan music music lainnya di dunia.
Hal yang sama pun di sampaikan oleh kepala sekolah SD Inpres Kristen Tiouw,
R,. Talakua kepada wartawan saptu 22/7/23 bahwa, kami merasa bangga dan senang atas kehadiran DPD Granat Provinsi Maluku, bersama MJL, dalam rangka sosialisasi Musik Ukulele bagi kami disini, yang tentu berdampak pada minat dan bakat anak anak didik kami
Ukulele merupakan budaya orang Maluku yang perlu dilestarikan, dan diterapkan pada setiap satuan lembaga pendidikan di Saparua, sebab ini merupakan hal yang baik dan positif, untuk minat dan bakat anak anak kami, yang tentu berkesinambungan dengan program kurikulum merdeka belajar yang di peruntuk.oleh setiap satuan pendidikan yang ada di Indonesia.
Kami dari pihak sekolah akan mengedukasi kan anak serta orang tua, untuk dapat sama sama melihat hal ini, sebab jika dengan demikian, secara tidak langsung kita bisa menjauhkan ana anak kita dari, pergaulan pergaulan yang kurang bermanfaat, bahkan dapat mengurangi aktifitas mereka terhadap penggunaan ( HP), kita tau bahwa elektronik itu penting bagi generasi saat ini, namun perlu diawasi secara seksama, maka tentu hal ini perlu dibarengi dengan kegiatan kegiatan positif seperti bermain ukulele.007
Kami berharap kegiatan yang akan diselenggarakan pada tanggal 11 Agustus mendatang di lapangan Benteng Duurstede Saparua, menjadi pintu masuk bagi generasi saat ini untuk melestarikan budaya yang ada di Maluku tutup Talakua, Penulis (Erol).