Maluku (MediaLT)– Yayasan Pembinaan Pendidikan Kristen Dr. J. B. Sitanala terus berupaya membuka jejaring kerja sama pengembangan pendidikan di Maluku dan Maluku Utara, pengembangan pendidikan dimaksud seperti dengan menghadirkan layanan sekolah-sekolah, salah satunya dengan menghadirkan sekolah kedinasan dan vokasional.
Pada hari Kamis tanggal 24 Agustus 2023, YPPK Sitanala melalui Ketua Umum berjumpa dengan Kepala SMK Migas Cepu di Blora. Yayasan yang dipimpin oleh
Dr. Sarlota Singerin , dalam pertemuan ini ternyata ada langkah langkah untuk membangun SMK Kristen Migas di beberapa wilayah terdekat dengan Blok Masela seperti Tanimbar, Lemola, dan Aru.

Dalam pertemuan yang berlangsung hampir 3 jam di Kampus A milik SMK Migas, Singerin meminta dukungan penuh dari pihak SMK Migas Cepu seperti Pendampingan Edukasional sejak Persiapan Sekolah, PKL, Magang (Siswa dan Guru), Kurikulum, sampai pada jejaring kerjasama dan fasilitas pembelajaran.
Pada prinsipnya pihak SMK Migas di Cepu akan mendukung dengan standar dasar pembukaan Sekolah Menengah Kejuruan Migas dengan konsentrasi Teknik Perminyakan.
Pembukaan sekolah kejuruan sesungguhnya menjadi tantangan Lembaga Pendidikan yang diselenggarakan oleh Masyarakat seperti Sitanala, yang mana mengingat Pendidikan vokasi kini menjadi konsern pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia yang secara langsung, terkoneksi dengan dunia usaha dan dunia industri pasca kelulusan di tiap jenjang Pendidikan.
Gereja Protestan Maluku pernah menggagas pembukaan Sekolah Menengah Kejuruan Migas di tahun 2019.” Prospek pengembangan pendidikan kejuruan pada saat itu diarahkan pada wilayah pusat kabupaten yang berada di luar kota Provinsi dengan pertimbangan bahwa pusat pertambangan baru berada pada daerah terluar/terdepan yang selama ini tidak mendapatkan layanan pembangunan yang signifikan, serta adanya daerah otonom baru yang menjadi kawasan tumbuh cepat dengan prospek yang menjanjikan,
Jika sumber daya alamnya dikelola oleh masyarakat terdidik sesuai bidang keahliannya. Jelasnya
Tambahnya bahwa, “adapun lokasi yang ditentukan untuk mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan dimaksud, dan lebih tepat berada pada wilayah yang prospek tambangnya sangat menjanjikan dan memiliki signifikansi bagi pertumbuhan ekonomi daerah, seperti di kabupaten Tamnimbar, Aru dan Maluku Barat Daya. tegas Singerin
Sambungnya juga bahwa, ” Dalam catatan Arsip GPM tentang Pendirian SMK Migas, Penentuan lokasi ini bukan tanpa alasan, sebab salah satu blok tambang yang tidak hanya menjadi perhatian adalah blok minyak bumi dan gas (Migas) Masela, ” Potensi blok Masela ini berdampak positif bagi industri hulu (mengolah bahan mentah dan menyediakan bahan baku untuk industri lain) maupun industri hilir, (menghasilkan barang yang dapat langsung digunakan oleh konsumen), dan konsekuensi dari pengoperasian blok tersebut adalah penyerapan tenaga kerja massal yang berkisar dari belasan ribu sampai puluhan ribu pekerja. Ungkap Singerin
” katanya juga, ini belum lagi soal potensi blok tambang lainnya dalam gugusan pulau-pulau di Maluku yang belum dieksplorasi, tentu menjadi prospek yang menjanjikan demi peningkatan kualitas hidup masyarakat yang sejahtera melalui serapan tenaga kerja yang masif.
” Penyerapan tenaga kerja pun tidak hanya berorientasi pada geologi pertambangan, akan tetapi juga memerlukan ketrampilan pada bidang tekonologi lainnya, seperti teknologi informasi dan komunikasi, serta teknologi dan rekayasa.
Mencermati kondisi riil di Maluku, maka dapat dipastikan, daya serap tenaga kerja yang banyak tersebut tidak dibarengi dengan kesiapan masyarakat usia produktif yang dibekali berdasarkan spesifikasi keilmuan yang dibutuhkan.” Sehingga dampak positif yang dari sumber daya alam yang sangat ideal tersebut justru tidak berdampak signifikan bagi Masyarakat.” Oleh karena itu, pendirian Sekolah Menengah Kejuruan berbasis keunggulan lokal di bidang pertambangan dan teknologi terapan menjadi suatu ikhtiar yang bersifat urgen dengan berlandaskan pada cita-cita bangsa dan negara ini. Jelas Singerin
Baginya bahwa, Pendirian SMK tersebut tentunya dengan mempertimbangkan kemampuan internal dan eksternal yang dimiliki.
” Setelah Perjumpaan Pengurus Pusat YPPK Sitanala dengan Kepala SMK Migas di Cepu, Singerin selanjutnya berjumpa dengan Direktorat SMK untuk membicarakan dan mendapatkan arahan tentang kriteria persiapan Pembukaan SMK dengan pengalihan status SMK/SMA, kemungkinan adanya bantuan laboratorium dasar SMK dan Persiapan dapodik awal untuk SMK.
Pihak Direktorat SMK memberi apresiasi upaya Sitanala melihat perkembangan sehingga tidak menghadirkan sekolah umum tapi tuntutan di dunia.” Dirjen juga menyarankan agak komunikasi dengan Dinas Pendidikan setempat untuk mendapatkan bantuan jika syarat memenuhi.
Direktorat SMK memang masih memfokuskan diri kepada SMK unggulan untuk tahun 2023.” Namun meskipun begitu, tetap akan diperhatikan apabila ada program yang sinergi dengan kebutuhan layanan sekolah yang akan dibuka.
Sekolah Menengah Kejuruan Migas dengan Jurusan Teknik Perminyakan (melalui dua konsentrasi yaitu Produksi dan Pemasaran Minyak) direncanakan akan dibuka pada tahun ajaran 2024/2025 di satu atau dua titik sasar setelah assesmen dilakukan oleh pengurus Pusat Sitanala.” Hal ini tentu akan terkait dengan daya dukung fital seperti dana, tenaga pendidik dan kependidikan, serta fasilitas/sarana pra-sarana dasar yang harus dimiliki.
Selain itu, animo Masyarakat untuk menyambut hadirnya SMK Migas juga menjadi faktor penentu yang tidak akan diabaikan. ” sebab bagi Singerin, SMK yang akan dibuka, akan bekerjasama dengan SMK Migas di Cepu dengan penataan langsung bersama pihak Cepu sehingga bisa jadi pada kelas 11 dan kelas 12, siswa akan langsung melakukan Pendidikan dan proses belajar di Cepu.
Terkait dengan kemampuan siswa, harus sesegera mungkin didekatkan dengan keahlian khusus dengan sarana dan prasarana yang adaptif dengan kejuruan yang disasar.” Cepu adalah lokus yang tepat sebab memiliki sejumlah Kerjasama pengembangan Pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri, termasuk BUMN yang sejalan dengan irama ber-SMK Migas.
Penulis (Erol)