Seram Bagian Barat (MediaLT) — Beredar kabar sore ini Senin 18 Maret 2025 sekira pukul 17.ooWit Rumah Sakit Umum Daerah Seram Bagian Barat (Rsud SBB) dakan tutup pelayanan alias tidak lagi menerima pasien untuk berobat.
Hal tersebut disampaikan salah satu pegawai kesehatan yang minta namanya tak disebut melalu sambungan telepon seluler pribadinya.(18/03/24).

“RSUD akan tutup di karenakan tidak ada lagi obat obatan serta infus juga sudah tidak barang satu botolpun lagi di Rumah sakit yang besar ini”, jelas sumber
Lebih lanjut dia menyampikan rencana awal akan melaporkan massalah ini kepada Polres SBB agar jangan sampai ada pasien yang datang untuk berobat lalu kami tolak karena tidak ada obat obatan lagi.
“Saya kuatir jangan sampai keluarga pasien ngamuk dan melaporkan kami kepada pihak kepolisian, untuk itu saya yang harus menyampaikan lebih awal kepada pihak kepolisian”,tambahnya
Selain obat obatan yang sudah tidak ada di Rumah sakit, tenaga medis dan dokter juga sudah tidak mau masuk ke Rumah sakit untuk menjalankan tugas, di karenakan obat di Rumah sakit ini sudah lama habis namun pemerintah daerah tidak mempedulikan hal ini.
“Padahal pasca habisnya obat obatan di Rumah sakit, kami telah melaporkan kepada pihak pemerintah sebagai lembaga negara yang bertanggung jawab penuh tentang hal ini. Kami bukan mau mencari kesalahan para penjabat daerah tetapi ini menyangkut dengan keselamatan terhadap nyawa manusia, kami sendiri merasa malu dan berdosa terhadap pasien yang datang berobat, karena selama pasien mendapat rawat inap, keluarga mereka harus beli obat di luar untuk menyelamatkan nyawa saudara mereka, walaupun pasien tersebut menggunakan BPJS sekalipun, mereka harus berkorban untuk belikan obat dengan uang mereka sendiri termasuk infus”,tuturnya
“Untuk itu kami semua telah bersepakat agar jangan lagi membuat orang yang sakit bertambah beban saat perawatan, kami berkesimpulan lebih baik untuk saat ini Rumah sakit sebaiknya di tutup saja”,ketusnya
Dia juga menyampikan bahwa sore ini direktur Rsud sementara membawa beberapa perawat untuk menghadap dengan Setda di kantor bupati.
“Entah apa maksud dan tujuan Direktur untuk membawa perawat menghadap dengan Setda, untuk itu saya minta kepada awak media agar segera naikan berita ini agar jangan sampai ada pasien yang dari jauh datang untuk berobat mereka sudah tau kondisi RSUD Piru lewat pemberitaan media” pintanya.(Pal)