Menu

Dark Mode
Ketua Komisi 2 DPRD Lampung : Praktik Curang, Tapioka Impor Masuk dan Penguasaan Lahan Oleh Perusahaan Paguyuban Petani dan Ketua Komisi 2 DPRD Lampung, Apresiasi Asosiasi Pengusaha Tapioka Ikuti Intruksi Gubernur Terkait Harga Singkong Rekontruksi Pembunuhan di Jabung, Isteri Korban Geram Terhadap Pelaku Ketua dan Anggota DPRD Akui Banyak Wartawan Copy Paste dan Akan Evaluasi Advetorial di Lamtim DPRD Bersama PD IWO Berkolaborasi Menuju Lampung Timur Makmur Sosok Pemimpin Perempuan dari Sudut Pandang Ketua DPRD Lampung Timur

Berita

Memiliki 269 Peserta Didik, PKBM Cendikia Hanya Memiliki 2 Kelas

badge-check

Lampung Tengah (MediaLT) — Lembaga pendidikan non formal di Kabupaten Lampung Tengah, menjadi peluang oknum-okum tertentu untuk memanfaatkan anggaran dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Kesetaraan. 

Dari hasil investigasi Media ini dibeberapa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Lampung Tengah memang secara umum sangat membantu masyarakat yang membutuhkan akses pendidikan. Terutama kepada pemuda putus sekolah, agar mendapatkan keseteraan ijazah. 

Namun peluang tersebut kerap kali dimanfaatkan oknum-oknum pengelola PKBM untuk mencari keuntungan pribadi lewat anggaran  BOP yang disediakan pemerintah. Modus yang sangat mungkin terjadi adalah dengan dugaan memasukkan peserta didik fiktif, tidak tercapainya jam belajar tatap muka, dan ada dugaan transaksi ijazah dengan nominal tertentu. Kalau melihat dari jumlah peserta didik yang dilaporkan ke Dapodik, rata-rata setiap PKBM tidak sesuai dengan jumlah murid yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di setiap PKBM.

Kalau di cek dengan teliti, maka tidak akan ditemukan peserta didik melakukan kegiatan belajar mengajar sesuai jumlah yang dilaporkan di Dapodik.

Maka tidak salah kalau kuat dugaan para pengelola PKBM hanya mengeruk dana yang digelontorkan pemerintah saja. Dengan besarnya bantuan yang digelontorkan pemerintah membuat para oknum pengelola lembaga pendidikan seperti PKBM berlomba-lomba mencari orang untuk bisa dimasukkan jadi peserta didiknya.

Karena dengan semakin banyak peserta didik yang memenuhi syarat dan terdaftar di Dapodik, maka PKBM akan mendapatkan lebih banyak kucuran dana BOP Kesetaraan. Karena dana BOP untuk keseteraan Paket C  mencapai Rp.1.800.000, Paket B sebesar Rp.1.600.000 dan Paket C sebesar Rp.1.300.000.

Misalnya, PKBM CENDIKIA yang berada di jalan Brawijaya Rt.01/01 Dsn.V Kampung Mojopahit Kec.Punggur Lampung Tengah. Merujuk dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan, PKBM tersebut memiliki sebanyak 269 Peserta Didik (PD), ruang kelas 4, Rombel 13, Guru 18 dan 1 Perpustakaan.

Namun ketika Tim Media ini mendatangi PKBM Cendikia, terlihat ruang kelas yang ada fasilitasnya hanya 2 lokal satu lokal kosong. Kemudian tidak ada aktifitas kegiatan belajar mengajar yang ditemukan, terkecuali hanya ada satu Guru yang sedang piket, Selasa (27/8/2024).

Menurut Nando selaku Guru Komputer PKBM Cendikia yang sedang piket mengatakan, aktifitas di PKBM Cendikia hanya dilakukan selama tiga hari dalam seminggu. Kalau hari Senin sampai Rabu kami tidak ada kegiatan belajar mengajar makanya terlihat sepi Mas.

Kalau untuk kegiatan belajar mengajar dilakukan pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu, itupun pada siang hari, tepatnya mulai dari jam 1 siang sampai 4 sore.

Sementara saat ditanya berapa jumlah Peserta Didik di PKBM Cendikia yang melakukan kegiatan belajar mengajar setiap harinya, Nando mengatakan kurang paham jumlah keseluruhannya. Kalau terkait berapa jumlah peserta didik setiap pembelajaran saya kurang paham.

Menurut Nando, PKBM tempat dia mengajar tersebut banyak menerima peserta didik dari pondok, karena pondok tempat mereka menimbah ilmu tidak mengeluarkan ijazah.

Ditanya terkait sistem pembelajaran di PKBM Cendikia,  Nando mengatakan, bahwa PKBM Cendikia membentuk beberapa Kelompok Belajar, ada yang secara tatap muka di ruang kelas yang disediakan dan ada juga secara pembelajaran lewat online.

Tapi biar lebih jelas coba kordinasi langsung ke Kepsek saja.

Kalau menurut saya, PKBM Cendikia ini masih mendingan kalau dibandingkan dengan PKBM yang lain. Kalau PKBM yang lain malah lebih parah, dari bangunannya saja ada yang hanya berbentuk rumah tanpa ada ruang kelas pembelajaran. Ini masih ada beberapa ruang kelas dan perlengkapannya,” ungkapnya.

(Tim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Read More

Ketua Komisi 2 DPRD Lampung : Praktik Curang, Tapioka Impor Masuk dan Penguasaan Lahan Oleh Perusahaan

11 Mei 2025 - 23:06 WIB

Paguyuban Petani dan Ketua Komisi 2 DPRD Lampung, Apresiasi Asosiasi Pengusaha Tapioka Ikuti Intruksi Gubernur Terkait Harga Singkong

11 Mei 2025 - 19:07 WIB

Rekontruksi Pembunuhan di Jabung, Isteri Korban Geram Terhadap Pelaku

9 Mei 2025 - 21:38 WIB

Ketua dan Anggota DPRD Akui Banyak Wartawan Copy Paste dan Akan Evaluasi Advetorial di Lamtim

9 Mei 2025 - 18:54 WIB

DPRD Bersama PD IWO Berkolaborasi Menuju Lampung Timur Makmur

8 Mei 2025 - 19:31 WIB

Trending on Berita