SBB (MediaLT) — Disinyalir oknum calon Bupati dan Timses melakukan provokasi ke Masyarakat dengan mwmbawa isu rasis serta memaksakan warga untuk mengakui adanya politik uang (money Politik) pada Pilkada 27 November 2024 yang lalu.
Tahapan Pilkada kabupaten SBB saat ini suda memasuki tahapan pleno terbuka perhitungan rekapitulasi suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur ,bupati dan wakil bupati ,serta penetapan bupati dan wakil bupati terpilih 2024.

Ada Reaksi dari Oknum Calon Bupati dan Tim yang kalah sesuai hasil Hasil quick count dan rieal count data 100 persen yang masuk dengan melakukan kejahatan dengan cara menghasut masyarakat dengan isu sara,dan memaksakan masyarakat untuk mengakui seolah-oleh adanya Money Politik.
Anggota tim dari salah satu Paslon berinisial AR kepada media i mengakaui dirinya juga di perintahkan untuk mengakaui adanya money politik .
” Jujur Saja bu,beta jua di suru mengkui kalau ada money Politik atau di bayar dan buat pernyataan ,beta seng buat karena beta takut berdosa bu,kalau katong seng jadi bukan katong pung Rejiki .” Ujar AR pada Minggu 1 /12/2024.
Selain AR , ada juga MW salah satu warga Taniwel mengaku dirinya di paksa juga untuk mengakui adanya politik uang,bahkan dirinya di provokasi dengan isu orang Buton pimpin SBB.
” Katong di paksa mangakui kalau ada politik uang, Beta juga bingun, soalnya katong seng ada bukti,beta juga takut mengakui sesuatu yang beta (saya) tidak tau.” Ungkap AR. (Pal)