Tabbiikk Puuunn..!
Medialintastimurnews.com –Ditengah gegap gempita kemeriahan Hari Bhayangkara ke 79 dari jajaran kepolisian Polres Lampung Timur masih menyisakan PR (Pekerjaan Rumah) dua kasus besar yang mendapatkan atensi publik untuk segera di ungkap.

Tanpa menapik keberhasilan jajaran kepolisian yang telah banyak mengungkap kasus – kasus kriminalitas di kabupaten “Bumei Tuwah Bepadan” Lampung Timur. Mulai dari C3(Curas,Curat dan Curanmor),Pembunuhan, Pencabulan dan kekerasaan seksual terhadap anak,penipuan hingga korupsi serta tindak pidana lainnya dihantarkan sampai ke pengadilan.
Diantara keberhasilan pengungkapan kasus – kasus di atas,nampaknya kepolisian harus kerja ekstra keras lagi untuk mengungkap kasus yang seiring pergantian beberapa Kapolres belum juga ada titik terang yang mengarah pada pelaku kejahatan yang terkesan menjadi misteri yang untuk segera menjadi atensi.
1.Pembunuhan dan Pemerkosaan Mistiana (2015)
Belum lengkang dari ingatan kita kasus yang menyita perhatian publik hingga ke tingkat nasional,pemerkosaan disertai pembunuhan Mistiana(10th) terjadi pada tahun 2015 di Labuhan Ratu Lampung timur yang sampai sekarang belum ada tanda tanda akan terungkap siapa pelakunya.
“kapolda Lampung, kapolres telah berjanji akan ungkap kasus tersebut, namun faktanya sudah beberapa kali ganti kapolres belum juga ada tanda tanda,kasus yang menyita perhatian publik tersebut terungkap, kami bertanya tanya dan akan terus mempertanyakan “jelas Edi Arsadad aktivis anak pada diskusi yang di selengarakan elemen Mahasiswa dan pemuda disalah satu kampus,Way Jepara,Lampung Timur.
2.Pembunuhan Kader Fatayat NU (2024)
Penemuan Mayat perempuan di perkebunan Jagung di desa Rajabasa,Labuhan Ratu,pada 18 Juli 2024 yang diketahui berinisial RN(33th) terindikasi kuat merupakan korban pembunuhan
Teka – teki kematian RN mulai menemui titik terang setelah hasil Autopsi oleh kepolisian diduga dibunuh dengan menggunakan benda tumpul yang terlihat luka lebam di seluruh muka, memperkuat dugaan bahwa kematian RN bukanlah kecelakaan atau bunuh diri, melainkan sebuah tindak kriminal yang disengaja
Korban merupakan kader Fatayat NU dihilangkan nyawanya secara keji oleh pelaku yang hingga kini belum terungkap.(02/06/25)
Ketua Fatayat NU Lampung, Wirdayati dan ratusan kader sempat mendatangi Polda Lampung memberikan dukungan kepada kepolisian untuk segera mengungkap peristiwa tragis yang menimpa kadernya tersebut.
“Aksi ini dilakukan untuk memberikan dukungan kepada keluarga dan pihak kepolisian.Semoga doa ini, mampu membukakan jalan pihak polisi dalam menemukan pelaku pembunuhan tersebut”,ucap Wirdayati.(04/12/24).
Dalam persepsi Penulis tak ada maksud untuk mendeskriditkan kepolisian namun sebagai bentuk kecintaan terhadap institusi melalui fakta dan data dari berbagai narasumber dengan latar belakang yang berbeda tentang apa,mengapa dan kenapa pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan dan anak terus terjadi, dan bagaimana pola pencegahan,antisipasi serta pendampingan hukum.
” Bravo Polri..!,Selamat Hari Bhayangkara ke 79 tahun 2025, POLRI untuk Masyarakat.Semangat dan kinerja untuk bangsa,Negara dan Rakyat Indonesia.
Tabbiikk..!
Penulis : Kemas Hasan (Wartawan Lampung Timur)