Jakarta (MediaLT) — Kepulauan Seribu, Jakarta menjadi saksi nyata saat puluhan Wartawan dari Lampung dan Jakarta berkenan mengunjungi langsung program – program sosial PHE_OSES (Pertamina Hulu Energi,Offshre South East) yang dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Rabo Pagi 27 Agustus 2025 Rombongan Wartawan didampingi Perwakilan PHE OSES menyebrang menuju kelurahan Pulau Kelapa, kecamatan Kepulauan Seribu Utara dalam program Seribu Asa dalam keberhasilan menekan angka gizi buruk dan stunting di wilayah tersebut. Melalui kelas montessori, intervensi gizi, serta pendampingan ibu hamil dan menyusui, program ini berhasil menurunkan jumlah anak dengan indikasi gizi buruk dan stunting secara signifikan sejak 2023.

“Tahun 2023 terdapat 36 anak dengan indikasi stuting,pada tahun 2024 angka tersebut menurun menjadi 17 anak, dan di 2025 kembali berkurang menjadi hanya 9 anak. Pemberian makanan bergizi, vitamin, hingga metode kelas montessori terbukti membantu perkembangan anak”,jelas ibu Gadis penggiat stunting.
Intervensi stunting dari PHE OSES tersebut mencakup wilayah Kelurahan Pulau Kelapa, Pulau Panggang, dan Pulau Harapan.
Selanjutnya masih dalam binaan PHE OSES kami melihat langsung Koperasi Perikanan Mina Harapan Lestari yang disambut oleh ketua Koperasi Nurdin didampingi pengurus lainnya.
“Sebelumnya Koperasi kami sempat terseok-seok,namun Alhamdulillah berkat hadirnya PHE OSES,kami bisa bangkit dalam pemberdayaan Nelayan membantu kebutuhan dasar, permodalan, peralatan pancing, hingga kebutuhan bahan bakar (BBM).
” Koperasi ini penting. Karena melalui koperasi, jual beli ikan, pancing, hingga kebutuhan nelayan bisa kami kelola dengan baik,” tutur Nurdin
Kemudahan lainnya para nelayan yang tergabung di koperasi tetap bisa melaut meskipun tidak memiliki modal awal, karena koperasi siap memberikan bantuan.
“Nelayan tetap bisa melaut tanpa modal. Kami bantu dulu, nanti ketika ada hasil ikan, baru dipotong. Jadi mereka tidak perlu khawatir,” tambah Nurdin.
Yang tak kalah menarik saat kami mendatangi Program Pelaut Tangguh “Mancing Bahagia” di kelurahan Kelurahan Pulau Kelapa II, yang mampu menyulap limbah kayu menjadi miniatur kapal berbagai bentuk dan ukuran yang bernilai ekonomis tinggi.
“Dengan adanya binaan dan bantuan peralatan dari PHE OSES, kami bisa membuat kerajinan miniatur Kapal, Gantungan kunci serta umpan Casting Pemancing.Kalau dulu hanya fokus melaut, sekarang kami memanfaatkan limbah kayu disela sela ketika cuaca laut sedang tak bersahabat untuk mencari ikan”, ucap Bahrudin pengrajin miniatur.
Pada kesempatan tersebut awak media di ajak pula melihat Pembibitan Mangrove serta pelepasan anak Penyu ke Laut.
Sementara Indra Darmawan Head of Communication Relations & CID PHE OSES saat diwawncarai awak media menyampaikan semua program program dari PHE OSES berdasarkan kebutuhan masyarakat yang telah dilakukan kajian sebelumnya.
“Sebelumnya kami melakukan social mavving melihat potensi dan kelemahan yang ada di wilayah operasi kami, dari situlah kami mendesain program -program sesuai kebutuhan yang ada, bukan atas kemauan perusahaan tetapi berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan lalu didiskusikan dan disepakati oleh masyarakat yang ada disini, kemudian diperkuat oleh apa yang dialami lalu dilaksanakan seperti yang teman -teman Wartawan lihat tadi”, ucap Indra. (Kms)