Lampung Tengah (MediaLT) — Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung menggelar Seminar Pemberdayaan Pertanian Lokal dengan tema “Memulihkan Tanah,Menyelamatkan Masa Depan” di Aula kampus Darusyafa”ah
Kota Gajah,Lampung Tengah. (20/07/25)
PMII menghadirkan nara sumber dari aktivis pro petani yang tak diragukan lagi kapasitasnya seperti : Muhammad Basyirudin Faisol (Ketua balai belajar masyarakat Singer group),Ahmad Haryono (Serikat Tani Indonesia) serta Maradoni (ketua Aliansi Petani Singkong Indonesia)

Hadir pula sebagai Keynote Speaker
Dr.H . Bustami Zainuddin, S. Pd., MH. (DPD RI), M. Shofiullah (ketum PB PMII),M. Yusuf Kurniawan (ketua PKC PMMI Lampung) serta Rasyid Azizi (ketua PC PMII Lamteng)
Ketua Aliansi Petani Singkong Maradoni dalam paparannya memastikan bahwa perjuangan petani Singkong terus berlanjut sampai dengan ada kepastian dan payung hukum yang menaungi para petani.
“Kami bersama beberapa elemen Organisasi kemahasiswaan, salah satunya adalah PMII terus berjuang dan memperjuangkan hak-hak petani agar mendapatkan harga yang layak, dan alhamdulillah perjuangan kita semua mulai menunjukkan hasil serta mendapatkan support dari DPRD, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal,Senator asal Lampung Bustami Zainuddin,bahkan hal ini telah kita bawa sampai ke tingkat pusat ke kemetrian pertanian, komisi 4.DPR RI juga Baleg (Badan Legisasi) DPR RI yang telah berkunjung langsung ke provinsi Lampung. Mari kita doakan bersama-sama agar apa yang kita cita-citakan bisa segera terwujud”, ucap Maradoni.
Lebih lanjut pria yang identik dengan Peci Merah ini juga menekankan bahwa semua perjuangan membutuhkan waktu dan semangat tanpa henti.
“Kami menyadari betul tak ada perjuangan yang instan semua butuh waktu, pro dan kontra, yang pasti kami tekankan disini bahwa perjuangan kami murni aspirasi dari para petani, tidak ada kepentingan politik atau cari panggung demi kepentingan pribadi. Saya meminta agar seluruh petani mengabaikan isu-isu negatif yang hanya memperkeruh suasana dalam langkah perjuangan kita”, tegas Maradoni.
Sementara aktivis Serikat Petani Indonesia Ahmad Haryono menegaskan perlunya Reformasi agraria.
” Kita mendorong kepada pemerintah untuk melakukan Reformasi agraria, karena tidak semua petani memiliki lahan, contohnya petani penggarap, petani sewa, petani maro (bagi hasil), caranya lahan – lahan eks kolonial yang di olah oleh PTP atau HGU yang telah habis berpuluh tahun di kuasai pengusaha dapat di alihkan untuk kesejahteraan petani karena satu – satunya alat produksi petani adalah tanah”, tegas Ahmad Haryono yang juga alumni PMII ini.
“Bagaimana petani bisa sejahtera bila nasibnya masih tergantung pihak lain yaitu obligasi,dengan sistem dan ketepurukan program sertifikasi prona, itukan untuk yang punya tanah, lalu bagaimana dengan yang tak punnya tanah, termasuk program ketahanan pangan belum substansial terhadap kesejahteraan petani”, tambah Ahmad.
Ditempat yang sama Ketua Umum PMII Lampung M. Yusuf kurniawan menyampaikan keterlibatan PMII bukan saja melalui aksi dan perjuangan dalam menyikapi penderitaan petani Singkong.
“PMII selain terlibat langsung dengan berbagai aksi bersama petani, kami juga menggelar Seminar dan dialog di beberapa tempat, setelah di Kampus Darusyafa”ah Kota Gajah selanjutnya kami akan melakukan hal yang sama di Lampung Timur,ini merupakan komitmen dari PMII sebagai bentuk dukungan penuh terhadap perjuangan petani singkong”, ucapnya. (Kms)