Honorer Nakes dan Non Nakes Minta Bertemu Ketua DPRD kabupaten SBB

Berita

 

SBB (MediaLT) — Honorer Nakes dan Non Nakes melakukan aksi demonstrasi di depan kantor DPRD kabupaten seram bagian barat, menuntut pertanggung jawaban atas janji – janji Anggota DPRD dalam menuntaskan persoalan mereka terkait gaji honor mereka yang belum di bayarkan oleh pihak pemerintah daerah.(02/10/2023).

Dalam aksi tersebut para honorer nakes maupun non nakes menuntut dan ngotot untuk bertemu langsung dengan Ketua DPRD Abdul Rasyid Lisaholit S.Pi, Dalam aksinya Para pendemo meminta kepada pihak sekertariat DPRD untuk memangil dan menghadirkan Lisaholit untuk memberikan penjelasan serta mempertanggung jawabkan hasil dari rekomendasi yang di sampaikan kepada pemerintah daerah terkait permasalahan yang terjadi atas para honorer.

Kami sudah cukup berulang kali bertemu dengan anggota DPRD baik itu Komisi Dua maupun Gabungan Komisi tetapi semuanya mentah dan tidak ada hasil, jadi sudah cukup bagi kami untuk bertemu dengan anggota DPRD, sekarang mana Ketua DPRD, Panggil dia Segera” teriak Masa aksi.

Kecewa dengan ketua DPRD yang tidak ada di kantor massa aksi meminta kepada masyarakat untuk bijak dalam memilih anggota DPRD di tahun 2024, “Kami meminta kepada masyarakat Kab.SBB untuk tidak lagi memilih para anggota dewan tidak bertanggung jawab ini, percuma dia sebagai anak negeri tapi lari dari tanggung jawab, kami juga menyatakan Mosi tidak percaya kepada dia (Lisaholit) dan jika ada pasien yang kami layani Maka kami akan minta kepada mereka untuk jangan pilih anggota dewan seperti ini lagi kedepan”. Tegas Daud dalam orasinya.

Massa aksi juga mengancam akan membokade RSUD Piru setelah mereka kembali dari DPRD ” Bapak – bapak Polisi, setelah dari sini kami akan palang RSUD Piru dan yang bertanggung jawab adalah DPRD dan Pemerintah daerah, jangan salahkan kami”.Ucap massa aksi kepada Polisi yang mengawal aksi tersebut.

Dalam aksi tersebut, anggota DPRD kab.SBB di antaranya Andy Kolly, Ahmat bin Taher, Jamadi Darman dan beberapa anggota DPRD lainnya mencoba menenangkan massa aksi namun tidak ada satupun dari masa aksi yang mau mendengarkan mereka, Bahkan aksinya semakin menjadi, “Bapa-Bapa seng usa bicara, karang ini cuma bisanya janji – janji deng alasan saja, mana ketua dewan itu jang dia basambunyi saja’. Teriak Orator.

Menanggapi pernyataan massa tersebut, Para anggota dewan yang hadir dan berhadapan dengan mereka bergantian dan berulang ulang kali menghubungi Lisahelut si depan massa namun yang bersangkutan tidak menerima panggilan telepon, melihat tidak ada respon dari Lisaholit maka massa aksi mendatangi ruangan Kerjanya ketua DPRD dan mengangkat serta melemparkan Kursi serta meja lisaholit ke luar sebagai bukti kekecewaan mereka.

Setelah kurang lebih dua jam para Honorer Nakes maupun Non Nakes RSUD berdemonstrasi dan menyampaikan aspirasi mereka, massa aksi tersebut beralih ke RSUD piru dan melakukan aksi yang sama yang buntutnya adalah Pemalangan RSUD, seperti ancaman yang di lontarkan oleh massa pada saat di kantor DPRD Kab.SBB.

Aksi Pemalangan RSUD Piru ini terjadi hampir 3 jam, serta membuat Pelayanan RSUD kepada masyarakat sempat terganggu dan lumpuh total, namun dari hasil negosiasi dengan pemerintah daerah, pihak manajemen RSUD dan Para honorer tersebut akhirnya blokade tersebut di buka kembali setelah ada kesepakatan bahwa, hak – hak mereka akan di bayarkan hari ini juga.(pal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *