Oleh: Prof. Admi Syarif, PhD
MediaLT — Kebijakan pertama Gubernur Lampung, Rahmad Mirzani Djausal, sebuah kebijakan penting terkait pendidikan di Provinsi Lampung. Gubernur meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung melakukan langkah nyata bagi dunia pendidikan. Seluruh satuan pendidikan tidak boleh lagi menahan ijazah para siswa, melakukan pemotongan dana PIP (Program Indonesia Pintar) dan mewajibkan siswa ikut kegiatan Study Tour yang memberatkan wali murid.

Saya pikir kebijakkan ini mencerminkan tekad beliau untuk memperbaiki sistem pendidikan.
Pada kesempatan ini izinkan saya menyampaikan catatan kecil terkait kebijakan pelatangan study tour.Saya pikir, study tour dapat bermanfaat bagi siswa, karena memberikan mereka pengalaman belajar di luar kelas yang tidak bisa didapatkan hanya melalui materi pelajaran. Mungkin kita dapat membatasi atau mewajibkan perjalanan study tour hanya untuk tujuan di wilayah Lampung, untuk memberikan edukasi yang lebih fokus pada potensi daerah.
Salah satu tujuan utama dari study tour di dalam wilayah Lampung adalah untuk memperkenalkan siswa kepada kekayaan adat, budaya dan pariwisata daerah.
Lampung memiliki sejarah panjang dan tradisi yang kaya, mulai dari seni pertunjukan seperti tari-tarian tradisional, museum, musik, hingga kesenian lainnya. Melalui kunjungan ke Museum Lampung dan tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah, siswa dapat mempelajari tentang asal-usul budaya Lampung, peran penting masyarakat setempat dalam sejarah Indonesia, serta keberagaman etnis yang ada di provinsi ini.
Selain itu, menonton festival seni budaya Lampung, seperti Festival Krakatau, dapat menjadi ajang bagi siswa untuk melihat langsung betapa kayanya tradisi seni dan budaya Lampung. Dengan cara ini, generasi muda dapat lebih menghargai budaya mereka sendiri dan belajar cara untuk melestarikannya. Ini juga dapat memperkuat identitas budaya lokal yang akan menjadi bagian penting dari keberagaman budaya Indonesia secara keseluruhan.
Selain sebagai sarana edukasi budaya, study tour di wilayah Lampung juga berfungsi untuk mengenalkan siswa pada potensi pariwisata yang dimiliki oleh daerah ini. Lampung dikenal dengan keindahan alamnya, seperti Taman Nasional Way Kambas, Pantai Pahawang, Bukit Sakura, dan berbagai destinasi wisata lainnya. Dengan mengunjungi tempat-tempat ini, siswa tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan mendukung sektor pariwisata lokal.
Hal ini dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah, karena sektor pariwisata yang lebih kuat akan membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar, memperkenalkan produk lokal, serta meningkatkan pendapatan daerah. Dengan semakin banyak siswa yang mengenal dan mengapresiasi pariwisata lokal, mereka juga akan menjadi agen perubahan yang mendukung kemajuan sektor pariwisata di masa depan.
Salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam study tour adalah mengenalkan siswa pada kuliner khas Lampung. Lampung memiliki beragam masakan tradisional yang patut untuk dipromosikan, seperti Seruit, Tempoyak, dan berbagai olahan ikan dan seafood lainnya. Pengenalan kuliner lokal tidak hanya akan meningkatkan rasa bangga siswa terhadap kekayaan kuliner daerah mereka, tetapi juga dapat memberikan kontribusi langsung kepada pengembangan industri kuliner dan UMKM di Lampung.
Dengan memperkenalkan kuliner lokal, mereka tidak hanya bisa belajar tentang rasa, proses pembuatan dan bahan makanan, tetapi juga tentang cerita di balik setiap kenikmatan hidangan khas Lampung. Cerita tentang kenikmatan adalah cara yang efektif untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal melalui cara yang menyenangkan dan menarik.
Semangat, terus berbuat baik untuk Lampung yang lebih baik. Mak gham sapo lagei, mak ganta kapan lagei.
Penulis merupakan akademisi dan Dosen di Universitas Lampung (Unila)